Luas membentang sungguh elok terlihat tampak dari kejauhan. saat pagi menjelang dan terbitnya sang mantari sungguh menakjubkan, sebuah mahakarya anugerah dan ciptaan Tuhan yang harus dipertahankan sampai kapanpun. penopang segala bencana satu-satunya di wilayah kami. Oh Kendeng akankah nasibmu tragis...???? apakah kamu harus terbelah oleh keserakahan....??? Rencana yang sangat tidak mengenakkan hati terdengar memerahkan telinga. Kami anak desa yang tak tahu apa-apa jangan dijadikan korban dari kesewenang-wenangan dunia. Wahai penguasa maukah kamu lihat saat kita sengsara tergusur oleh kokohnya industri, apakah kamu masih bersuara lantang dan ingat kami??? Jabatan, tahta kamu tidaklah ada gunanya saat semua telah terjadi, yang ada hanya omong kosong janji yang keluar dari mulut manis berbisa para kantong tebal, tolonglah buka pintu hati kamu.... lapangan kerja hanya kampanye belaka karena ku tau pabrik hanya beroperasi dengan mesin bukan dengan kami yang akan dijadikan robot bernyawa... yang berkuasa dan yang berperasaan tolong kami kaum lemah untuk pertahankan sejarah. Kami sesungguhnya tak rela Gunung Kendeng bedah... selamatkan saudara kamu.... Karena ku tahu dampaknya adalah keuntungan bagi investor bukan pada masyarakat sekitar... bahkan kami bisa tersingkir oleh para manusia bermodal baja karena kami hanya bermodal hati... Gunung Kendengku... Gunung Kendengku... Gunung Kendengku... Dengarlah keluhanku... Keluhan kaum lemah di lerengmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar