Sabtu, 30 April 2011

Aspirasi

oleh : GAMURANG

SADARLAH..... SADARLAH !!!

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah rahmad, kesehatan dan keselamatan. Dan tidak lupa kita panjatkan Puji dan Syukur pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas syafa’at dan hidayah-Nya.
Dalam kesempatan ini marilah kita berpikir secara jernih, membuka hati nurani kita tentang kehidupan di dunia yang akan datang yang akan diteruskan oleh anak, cucu kita. Tentunya kita tidak ingin disalahkan oleh mereka dengan keadaan setelah kita tinggalkan dunia ini dan selalu menjaga keseimbangan alam ini sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh anak cucu kita.
Kita pasti tahu symbol kota kita yaitu PATI BUMI MINA TANI, dimana disitu diprioritaskan bahwa sector pertanian yang harus ditingkatkan dan terbukti yang mampu menghidupi kita dari zaman Nabi Adam sampai sekarang. Tapi berjalannya waktu dan keserakahan Pejabat (Wakil Rakyat) yang hanya mementingkan kepentingan Minoritas (Kongsi / anggotanya) dan tidak menghiraukan aspirasi masyarakat luas, mereka berncana mendirikan Pabrik semen di Area Kecamatan Tambakromo dan Kecamatan Kayen.
Ingat Pelajaran waktu sekolah…. Ada Gunung ada laut, tapi itu hanya akan jadi kata-kata saja, karena Pejabat berencana menjual Pegunungan-Pegunungam yang ada di Indonesia, maka marilah kita untuk bersatu menggagalkan rencana Pejabat Murtad, Rakus yang lupa akan janji-janjinya pada Masyarakat. Bisa dibilang kita akan dijajah tapi penjajahnya itu bangsa sendiri, mereka hanya menginginkan Pegunungan-Pegunungan akan dihancur leburkan dan akan dikirim kenegara lain, tapi apa yang akan terjadi bila Pegunungan sudah habis ??? mereka pasti akan pergi dan hanya menyisakan bencana bagi masyarakat, apa bukan Penjajah Namanya. Disitu akan hilang dan punah benda-benda yang ada dipegunungan baik benda hidup maupun mati dari sumber air dan hewannya dan tanah akan jadi tandus.
Menurut data yang ada bila Perusahaan semen berdiri akan membutuhkan karyawan sebanyak 500 orang, dan pembagiannya tenaga ahli sebanyak 300 orang, sisanya sebagai tenaga kasar. Apa mungkin dengan kebutuhan 200 pekerja kasar akan menampung 2 kecamatan, yaitu Tambakromo dan Kayen sedangkan jumlah penduduknya saja ± ratusan juta orang. Sedangkan Pekerjaan yang dibutuhkan pasti minimal lulusan SMA/ sederajat yang hanya akan menjadi kuli, satpam, cleaning service dan office boy. Sedangkan yang tidak tamat SMA/ sederajat akan dikemanakan ??? yang hari-hari biasanya bisa dapat penghasilan dari pertanian yang dapat menampung banyak orang dan mencukupi kbutuhan tiap hari. Tapi bila tanah Pertanian sudah di jadikan tambang apa yang akan mereka alami, pasti akan kehilangan mata pencarian tapi Pemerintah tidak bisa menjamin kebutuhannya dengan menyediakan pekerjaan.
Di pulau jawa ini Penduduknya sudah begitu padat, tentunya penduduk akan bertambah dan memerlukan tempat tinggal, tapi Pemerintah tidak mau berpikir malah akan menggusurnya. Dipulau jawa adalah sentral dunia, dimana banyak sejarah-sejarah zaman dahulu kala, dari adanya ditemukan Fosil-fosil zaman purba, Kerajaan-kerajaan jawa yang mempersatukan Negara RI, Petilasan-petilasan Zaman dulu dan Paling utama adalah Leluhur kita yang selalu kita kunjungi dan mendoakanNya. Apakah sejarah dan adat itu akan dikesampingkan dan malah dihancurkannya ??? benar-benar Pejabat Laknat, murtad !!!

Jumat, 29 April 2011

TERUSKAN PERJUANGAN

SEKILAS PINTAS TENTANG PENOLAKAN PENAMBANGAN DI TAMBAKROMO
Jakarta-19 Mei 2009 Joe Marbun dari Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA) menjelaskan, Daerah Sukolilo, Kayen dan Tambakromo adalah kawasan cagar alam geologi kawasan karst (Kepmen No. 0398 K/40/MEM/2005), sehingga tidak boleh dilakukan eksplorasi dan eksploitasi di kawasan karst tersebut dan diperkuat dengan PP No. 26/2008 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional sehingga apabila ini tetap dilanjutkan adalah merupakan perbuatan melawan hukum.
Tambakromo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia.
Kecamatan Tambakromo terletak di bagian selatan Kabupaten Pati. Bagian selatannya merupakan bagian dari Pegunungan Kapur Utara yang sekaligus menjadi pembatas dengan Kabupaten Grobogan.
Dahulunya kecamatan ini menjadi bagian dari Kawedanan Kayen.
18 Desa/kelurahan Kec Tambakromo
1. Angkatan Kidul
2. Angkatan Lor
3. Karangawen
4. Karangmulyo
5. Karangwono
6. Keben
7. Kedalingan
8. Larangan
9. Maitan
10. Mangunrekso
11. Mojomulyo
12. Pakis
13. Sinomwidodo
14. Sitirejo
15. Tambahagung
16. Tambaharjo
17. Tambakromo
18. Wukirsari
Batas-batas wilayah Kecamatan Tambakromo yaitu:
• Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gabus.
• Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Winong.
• Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan
• Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kayen.






Dampak dari akan dikeprasnya pegunungan kapur dan diambilnya tanah liat untuk bahan baku semen akan mengakibatkan beberapa dampak sebagai berikut:
• Hilangnya mata air di pegunungan Kendeng berarti hilangnya sumber irigasi/pengairan yang dimanfaatkan oleh warga TAMBAKROMO dan kecamatan lain baik untuk kegiatan produktif maupun konsumsi rumah tangga
• Kerusakan lingkungan pegunungan Kendeng akibat Tambang Semen akan merubah produktivitas dan aktivitas produksi masyarakat setempat.
• Kerusakan terhadap Pegunungan Kendeng akan mempengaruhi kerusakan pada kekayaan keanekaragaman hayati yang selama ini tersimpan lestari di pegunungan Kendeng, meningkatkan polusi udara, polusi suara, zat-zat beracun dalam limbah pabrik, dan perubahan suhu udara.
• Perubahan fungsi lahan-lahan pertanian menjadi daerah hunian dan berbagai macam bangunan.
• Perubahan fungsi lahan perikanan menjadi daerah industri dengan tingkat kepadatan yang tinggi.
Selain dampak lingkungan, industrialisasi akan membawa dampak sosial bagi masyarakat sekitar, antara lain:
1. Perpindahan tempat tinggal yang berarti tergusurnya masyarakat lokal dan digantikan oleh masyarakat pendatang yang memiliki modal lebih besar.
2. Hilangnya mata pencaharian sebagian besar masyarakat wilayah Pati Selatan yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan lahan pertanian.
3. Hilangnya semangat kebersamaan dikarenakan tenaga kerja yang diserap oleh industri semen jelas tidak akan menampung seluruh tenaga kerja yang telah kehilangan lahan pertanian. Kondisi ini jelas akan memicu persaingan yang menjurus pada konflik pada masyarakat sekitar lokasi pabrik semen.
4. Rusaknya tatanan sosial dan budaya karena proses industrialisasi jelas akan memunculkan banyaknya tempat-tempat hiburan yang cenderung menuju ke arah kemaksiatan.
SELAMAT BERJUANG

Laskar Lereng Kendeng

PABRIK SEMEN GENTAYANGAN DI GUNUNG KENDENG
RESAHKAN MASYARAKAT….!!!

TAMBAKROMO- Kurang lebih dua belas tahun bukit Kendeng mengalami ketandusan karena keserakahan manusia, belum pulih rasaya ketandusan itu tiba-tiba muncul isu yang meresahkan masarakat tentang perencanaan pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Sahabat Mulia Sakti (SMS), proyek tersebut direncanakan di dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Tambakromo dan Kayen;
1. Rencana Tapak Pabrik di Kecamatan TAMBAKROMO : Desa Tambakromo, Larangan, Karangawen dan Mojomulyo.
2. Lokasi Penambangan
• Kecamatan TAMBAKROMO : Desa Larangan, Karangawen, Mojomulyo, Pakis, Wukirsari, Maitan dan Keben.
• Kecamatan KAYEN : Desa Brati, Sumbersari dan Purwokerto.
Sudah berkali-kali masyarakat melakukan AKSI PENOLAKAN dari pengumpulan tandatangan penolakan bahkan AKSI DEMONSTRASI sudah sering kali dilakukan, dengan maksud suara mereka dapat didengar oleh wakil-wakil mereka di kursi DPR dan para PEJABAT PEMERINTAH tapi sampai dengan detik ini TIDAK ADA RESPON sedikitpun dari mereka.
Sebetulnya masyarakat TIDAK RELA apabila bukit kendeng harus hancur dan tinggal kenangan saja, karena sebagian besar masyarakat sekitar mendapat penghidupan untuk mencukupi kebutuhanya adalah dari pengelolaan pertanian di lereng-lereng bukit kendeng, selain itu KERUGIAN MASYARAKAT lebih besar ketimbang manfaat yang diperoleh:
Manfaat Pabrik KERUGIAN/DAMPAK BAGI MASYARAKAT
Perkiraan-perkiraan:
1. Luas area tapak pabrik ± 180 hektar
Luas area penambangan ± 5.000 hektar
2. Peluang lapangan pekerjaan
Tenaga kerja yang dibutuhkan hanya sekitar 500 orang yang terdiri dari 300 masyarakat lokal dan 200 tenaga ahli.
3. Tumbuh kembangnya usaha perdagangan bagi yang memiliki modal.
1. Pertaniaan adalah pekerjaan yang dapat dikerjakan setiap orang tanpa memandang IJAZAH/KEPANDAIAN DAN USIA bahkan orang USIA LANJUT bisa mengerjakanya sebagai kegiatan di hari tuanya.
2. Menurunya status sosial/derajat masyarakat.
Menjadi petani adalah suatu KEBANGGAAN bagi masyarakat dari pada harus menjadi BURUH/KULI PABRIK.
3. Mengurangi lapangan pekerjaan/menambah pengangguran.
Dengan berkurangnya lahan pertanian secara otomatis para penggarap sawah dan para pekerjanya akan kehilangan mata pencaharian.
Misal : 1 hektar lahan pertanian ± 5 orang pekerja
180 hektar x 5 = 900 orang pekerja
5000 hektar x 5 = 25.000 orang pekerja
JUMLAH………….………25.900 orang pekerja
Coba bandingkan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan pabrik semen………..?
4. Kerusakan mata air, pencemaran udara, meningkatnya tingkat getaran/kebisingan.
5. Perubahan norma sosial.
Kadatangan penghuni-penghuni baru disekitar kita membuat peradapan dan budaya baru pula bagi masyarakat setempat.
6. Mengganggu kesehatan masyarakat.
Saat ini anak-anak kita masih bisa menghirup udara segar/bebas polusi ketika nanti telah terjadi pengerukan dan debu-debu sudah menyebar sangat dikawatirkan mewabahnya penyakit PARU/SILIKOSIS pada anak-anak kita.
7. Keresahkan masyarakat.
 Akan terputusnya ekosistem alam
 Mengancam punahnya satwa - satwa yang dilindungi
 Merusak cagar budaya, tempat-tempat wisata , dan situs-situs yang telah ada
 Tergusurnya penduduk lokal disekitar pegunungan kendeng
8. Masih ada seribu alasan dari masyarakat yang belum tercatat disini………………
INI TANAH KITA TANAH BEBAS PENJAJAH, TEMPAT KITA DILAHIRKAN DAN DIBESARKAN, TEMPAT DIMANA KITA MENCARI KEHIDUPAN,
RELAKAH KITA…BILA YANG KITA MILIKI INI KURAS DAN DIRAMPAS OLEH INVESTOR-INVESTOR ASING………………………?????

Jumat, 08 April 2011

GAMURANG berpartisipasi dalam PAC GP ANSOR Kec. Tambakromo




Karya pemuda Gamurang


JERITAN DARI LERENG KENDENG

Hentikan dan hentikan
Jangan ambil tanah kami
Jangan ambil gunung kami

Sisakan untuk anak cucu kami kelak
Bila tidak …..
Mereka hanya bisa mendengar cerita,
Disana ada bukit barisan pegunungan Kendeng
Disana kami mengambil kayu bakar
Disana kami mengambil daun jati pembungkus nasi
Disana kami berlindung pada bencana
Dulu………..sekarang…………
Dan sampai kami mati……!!!

Kami sudah susah
Jangan ditambah susah
Dipaksa berfikir untung dan rugi
Sudah pasti rugi bagi kami, untung bagi kamu
Yang miskin makin sengsara
Yang kaya makin menggila
Banjir dimana-mana tidak ada solusi
Air jadi barang mahal,itu pasti

Jangan dan jangan
Kau rampas milik kami satu-satunya
Gunung itu cita-cita kami nanti
Sumber hidup untuk ribuan bahkan jutaan manusia
Yang hijau biarlah tetap hijau sampai berhentinya kehidupan
BIla sudah terlanjur kau hancurkan,
Tak kan dapat kau buatkan kami gunung lagi

Bukalah hati dengan nurani
Jangan biarkan kami mati karena gengsi ,karena ambisimu……

Jumat, 04 Februari 2011

SILATURAHIM PABRIK SEMEN DI WILAYAH KAB. PATI

Pada hari kamis 3 Februari 2011 jam 19.00 WIB. Berada di tempat rumah makan Kembang Joyo Kab. Pati, PT SMS selaku pelaksana Indocement mengundang JM-PPK, FMPL, GAMURANG, dan Sedulur SIKEP dalam acara Silaturahim sekaligus pemaparan Rencana Pendirian Pabrik Semen di wilayah Kec. Kayen dan Kec. Tambakromo. Dalam kesempatan itu, JM-PPK, FMPL, GAMURANG, dan Sedulur SIKEP menjawab dengan sikap datang, tidak mau makan dan minum, hanya duduk-duduk sebentar dan menyampaikan beberapa kata singkat yang isinya ucapan terima kasih sudah diundang dan langsung pamitan untuk pulang. Tidak ada maksud tidak menghargai PT SMS, tapi demi kebaikan semua Elemen-elemen (Lembaga masyarakat) yang hadir dalam pertemuan tersebut. Karena pada dasarnya pertemuan tersebut pasti akan terjadi perdebatan yang sengit, tanpa ada penyelesaian bisa di ibaratkan bertemu teman dalam peperangan. Dalam pertemuan itu ada sekitar 50 LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) yang hadir di situ dan 90 % LSM yang di undang bertempat di Pati Kota dan Utara yang kurang begitu paham Wilayah Selatan (Kec. Kayen dan Kec. Tambakromo) yang rencananya akan didirikan Pabrik Semen . Tapi tidak semua LSM itu murni mewakili aspirasi masyarakat dan bukan rahasia lagi banyak LSM yang hanya mementingkan Golongan saja, hanya mengejar Materi, keinginan kelompok tanpa memperdulikan masyarakat yang hanya dijadikan obyek.Sudah di Garis Besar bahwa JM-PPK, FMPL, GAMURANG, dan Sedulur SIKEP yang benar-benar mewakili aspirasi masyarakat menolak dengan keras adanya Rencana Pembangunan Pabrik Semen di wilayah Jawa Tengah khususnya di Pegunungan Kendeng Kab. Pati. Pemerintah yang bijak harus tahu keinginan masyarakat, bukan kepentingan individu-individu yang hanya menguntungkan pihak tertentu. Lihat symbol Kab. Pati “ PATI BUMI MINA TANI” harusnya Pemerintah bisa berkaca diri, jadi Pertanian yang harus ditingkatkan yang bisa menyejahterakan masyarakat sampai berabad-abad tanpa ada batasannya, bukan Pabrik Semen yang hanya bertahan hanya beberapa puluh tahun dan akan ditinggalkan begitu saja bila SDA-nya habis.Semoga acuhan ini bisa membuat Pemerintah (Khususnya) dan LSM berpikir, berbenah diri, mengetahui keinginan masyarakat dan benar-benar bisa membantu mewujudkan keinginan Masyarakat dan Pemerintah.