Jumat, 29 April 2011

Laskar Lereng Kendeng

PABRIK SEMEN GENTAYANGAN DI GUNUNG KENDENG
RESAHKAN MASYARAKAT….!!!

TAMBAKROMO- Kurang lebih dua belas tahun bukit Kendeng mengalami ketandusan karena keserakahan manusia, belum pulih rasaya ketandusan itu tiba-tiba muncul isu yang meresahkan masarakat tentang perencanaan pembangunan Pabrik Semen oleh PT. Sahabat Mulia Sakti (SMS), proyek tersebut direncanakan di dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Tambakromo dan Kayen;
1. Rencana Tapak Pabrik di Kecamatan TAMBAKROMO : Desa Tambakromo, Larangan, Karangawen dan Mojomulyo.
2. Lokasi Penambangan
• Kecamatan TAMBAKROMO : Desa Larangan, Karangawen, Mojomulyo, Pakis, Wukirsari, Maitan dan Keben.
• Kecamatan KAYEN : Desa Brati, Sumbersari dan Purwokerto.
Sudah berkali-kali masyarakat melakukan AKSI PENOLAKAN dari pengumpulan tandatangan penolakan bahkan AKSI DEMONSTRASI sudah sering kali dilakukan, dengan maksud suara mereka dapat didengar oleh wakil-wakil mereka di kursi DPR dan para PEJABAT PEMERINTAH tapi sampai dengan detik ini TIDAK ADA RESPON sedikitpun dari mereka.
Sebetulnya masyarakat TIDAK RELA apabila bukit kendeng harus hancur dan tinggal kenangan saja, karena sebagian besar masyarakat sekitar mendapat penghidupan untuk mencukupi kebutuhanya adalah dari pengelolaan pertanian di lereng-lereng bukit kendeng, selain itu KERUGIAN MASYARAKAT lebih besar ketimbang manfaat yang diperoleh:
Manfaat Pabrik KERUGIAN/DAMPAK BAGI MASYARAKAT
Perkiraan-perkiraan:
1. Luas area tapak pabrik ± 180 hektar
Luas area penambangan ± 5.000 hektar
2. Peluang lapangan pekerjaan
Tenaga kerja yang dibutuhkan hanya sekitar 500 orang yang terdiri dari 300 masyarakat lokal dan 200 tenaga ahli.
3. Tumbuh kembangnya usaha perdagangan bagi yang memiliki modal.
1. Pertaniaan adalah pekerjaan yang dapat dikerjakan setiap orang tanpa memandang IJAZAH/KEPANDAIAN DAN USIA bahkan orang USIA LANJUT bisa mengerjakanya sebagai kegiatan di hari tuanya.
2. Menurunya status sosial/derajat masyarakat.
Menjadi petani adalah suatu KEBANGGAAN bagi masyarakat dari pada harus menjadi BURUH/KULI PABRIK.
3. Mengurangi lapangan pekerjaan/menambah pengangguran.
Dengan berkurangnya lahan pertanian secara otomatis para penggarap sawah dan para pekerjanya akan kehilangan mata pencaharian.
Misal : 1 hektar lahan pertanian ± 5 orang pekerja
180 hektar x 5 = 900 orang pekerja
5000 hektar x 5 = 25.000 orang pekerja
JUMLAH………….………25.900 orang pekerja
Coba bandingkan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan pabrik semen………..?
4. Kerusakan mata air, pencemaran udara, meningkatnya tingkat getaran/kebisingan.
5. Perubahan norma sosial.
Kadatangan penghuni-penghuni baru disekitar kita membuat peradapan dan budaya baru pula bagi masyarakat setempat.
6. Mengganggu kesehatan masyarakat.
Saat ini anak-anak kita masih bisa menghirup udara segar/bebas polusi ketika nanti telah terjadi pengerukan dan debu-debu sudah menyebar sangat dikawatirkan mewabahnya penyakit PARU/SILIKOSIS pada anak-anak kita.
7. Keresahkan masyarakat.
 Akan terputusnya ekosistem alam
 Mengancam punahnya satwa - satwa yang dilindungi
 Merusak cagar budaya, tempat-tempat wisata , dan situs-situs yang telah ada
 Tergusurnya penduduk lokal disekitar pegunungan kendeng
8. Masih ada seribu alasan dari masyarakat yang belum tercatat disini………………
INI TANAH KITA TANAH BEBAS PENJAJAH, TEMPAT KITA DILAHIRKAN DAN DIBESARKAN, TEMPAT DIMANA KITA MENCARI KEHIDUPAN,
RELAKAH KITA…BILA YANG KITA MILIKI INI KURAS DAN DIRAMPAS OLEH INVESTOR-INVESTOR ASING………………………?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar